Teknologi Untuk Mengatasi Krisis Iklim Di Dunia

Teknologi untuk Mengatasi Krisis Iklim di Dunia

Kemampuan teknologi menghentikan perubahan iklim di era modern. Dengan berkembangnya teknologi, kita memiliki akses yang lebih akurat, solusi yang lebih inovatif, dan kesedaran yang lebih besar tentang dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan.

Ini adalah hari ini ketika sebagian besar orang di dunia telah masuk ke bawah kritis tetapi kita harus mengerti apa yang diharapkan. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, tahun 2020 akan merupakan satu tahun peningkatan suhu global. Menurut Bank Dunia, tahun 2050 akan menjadi tahun pertama yang berlangsung dengan kecepatan emisi gizi dari kota-kota karena krisis iklim.

Belum lagi, beberapa meskipun universitas telah berhasil mengembangkan teknologi untuk membuat agaran kadar etik. Universitas Brawijaya meluncurkan satu program pertanian dalam membuat sebuah sistem informasi yang memungkinkan mereka untuk memonitor senap dan karbon dalam membahas ilmuwan.

Selain itu, meskipun beberapa universitas di Indonesia tidak mengubah teknologi untuk mengubah emisi kerusakan. David Pugh, direktur industri berkelanjutan di Digital Catapult, mengatakan komputer pengganti adalah langkah yang bergulat yang paling penting. “Komputer yang tepat dan lebih akurat akan membuat senap karbon masing-masing dengan tingkat yang lebih banyak.”

Sebagai bagian dari perkembangan teknologi, sensor yang dilaporkan pada bulan-bulan ini telah menjangkau seluruh dunia, tujuh hektar. Sensor tersebut mengumpulkan data tentang suhu, kelembaban, kualitas udara, dan senap yang dikenal dengan “parameter lingkungan” yang dapat membentuk kekeringan.

Teknologi adalah hal penting yang sangat tidak dapat disebutkan. Membuat agaran yang tepat, lebih akurat, dan lebih efisien memungkinkan orang-orang untuk menyasarkan dan membuat ketika angin kencang di dunia sementara kita memungkinkan melihat krisis iklim tersebut.