Perubahan Iklim dan Akibatnya Terhadap Sistem Ekonomi dan Infrastruktur

Memahami Dampak Perubahan Iklim terhadap Sistem Ekonomi

Perubahan iklim membawa dampak yang tidak terpisahkan terhadap sistem ekonomi Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), bencana alam akibat perubahan iklim pada tahun 2018 telah merugikan ekonomi Indonesia sebesar Rp.15,38 triliun.

Dalam laporan tersebut, sektor paling terkena dampak adalah pertanian. Perubahan pola hujan dan suhu udara mengakibatkan penurunan produktivitas pertanian, merusak ekosistem pangan yang berdampak langsung pada pendapatan petani. "Perubahan iklim menciptakan tantangan signifikan bagi pertanian kita," ungkap Dr. Agus Purnomo, Direktur Strategi dan Lingkungan Sustainabilitas PT SMART Tbk.

Perubahan iklim juga mempengaruhi sektor pariwisata. Misalnya, peningkatan suhu dapat merusak terumbu karang dan mengurangi daya tarik wilayah pesisir sebagai destinasi pariwisata. Hal ini berpotensi berdampak pada penghasilan dan lapangan kerja dalam industri pariwisata.

Mengenal Akibat Perubahan Iklim pada Infrastruktur di Indonesia

Selain sistem ekonomi, infrastruktur Indonesia juga berada dalam ancaman perubahan iklim. Naiknya permukaan laut karena pemanasan global dapat merusak infrastruktur pesisir seperti pelabuhan dan pemukiman. Menurut penelitian oleh World Bank, 20% infrastruktur Indonesia berada di zona risiko tinggi banjir laut.

Infrastruktur publik lainnya seperti jalan, jembatan, dan sistem saluran air juga terancam oleh fenomena cuaca ekstrem. "Kerusakan infrastruktur bisa menjadi pukulan besar bagi perekonomian kita," kata Prof. Hanan Nugroho, penasihat khusus Menteri PPN/Bappenas.

Berdasarkan laporan dari Climate Central, kota-kota besar seperti Jakarta dan Semarang masuk dalam daftar kota dengan risiko terendam paling tinggi akibat naiknya permukaan laut. Hal ini membutuhkan perencanaan dan adaptasi infrastruktur yang tepat untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Perubahan iklim merupakan tantangan besar bagi Indonesia. Menghadapi ini, adaptasi dan mitigasi harus dilakukan oleh semua pihak. Mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat, semuanya harus bergerak bersama menghadapi perubahan iklim. Karena, seperti pepatah, "Sedia payung sebelum hujan."