Impak Perubahan Iklim pada Kualitas Udara dan Kesehatan Global

Dampak Perubahan Iklim terhadap Kualitas Udara

Perubahan iklim merupakan topik yang semakin mendapat perhatian global. "Perubahan iklim berdampak signifikan terhadap kualitas udara," kata Dr. Maria Neira, Direktur Departemen Kesehatan Publik, Lingkungan, dan Determinan Sosial di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Salah satunya adalah peningkatan polusi udara yang disebabkan oleh gas rumah kaca. Melansir dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tingkat polusi udara di Indonesia telah meningkat 40% dalam dekade terakhir akibat perubahan iklim.

Kenaikan suhu global juga menstimulasi produksi dan peningkatan konsentrasi ozon di permukaan bumi. Ozon ini, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma. Selain itu, perubahan pola cuaca seperti peningkatan frekuensi dan intensitas badai dan kebakaran hutan juga berkontribusi pada penurunan kualitas udara.

Selanjutnya, Hubungan Antara Kualitas Udara dan Kesehatan Global

Kualitas udara yang buruk memiliki dampak langsung terhadap kesehatan global. Menurut Dr. Neira, "Polusi udara, baik di dalam maupun luar ruangan, adalah salah satu pembunuh terbesar di dunia saat ini." Pernyataan ini dikuatkan oleh data dari WHO yang menunjukkan bahwa sekitar 7 juta orang meninggal setiap tahun akibat paparan polusi udara.

Penyakit yang disebabkan oleh polusi udara meliputi PPOK, penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru. Anak-anak dan orang lanjut usia lebih rentan terhadap efek polusi udara. WHO juga menekankan bahwa polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan mental, terutama pada anak-anak.

Ada hubungan yang erat antara perubahan iklim, kualitas udara, dan kesehatan global. Untuk itu, sebuah upaya bersama diperlukan untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim terhadap kualitas udara. Menurut pakar iklim Dr. Agus Pratama, "Strategi mitigasi perubahan iklim harus melibatkan berbagai sektor, dari energi hingga transportasi, untuk mengurangi emisi dan meningkatkan kualitas udara."

Dalam konteks Indonesia, pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk memerangi perubahan iklim dan polusi udara. Namun, partisipasi masyarakat juga sangat penting. "Perubahan perilaku konsumen, seperti penggunaan transportasi publik dan energi terbarukan, dapat membantu mengurangi polusi udara," kata Dr. Pratama.

Dengan demikian, perubahan iklim dan kualitas udara menjadi isu yang saling terkait dan memiliki dampak langsung terhadap kesehatan global. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai sektor industri menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini.