Menggali Hubungan Antara Perubahan Iklim dan Kesehatan di Indonesia
Perubahan iklim dan kesehatan menjadi isu yang sering kali berdampingan dalam berbagai studi. Dr. Sari Setiogi, seorang ahli kesehatan lingkungan dari WHO Indonesia, mengungkapkan, "Perubahan iklim berdampak signifikan terhadap berbagai aspek kesehatan, termasuk penyebaran penyakit." Di Indonesia, hubungan tersebut semakin erat seiring naiknya suhu ekstrem.
Dalam penelitian oleh BMKG, tercatat bahwa suhu rata-rata Indonesia meningkat sebesar 0.3°C per dekade sejak 1991. Kenaikan suhu ini berpotensi menimbulkan gelombang panas ekstrem, memicu peningkatan beberapa penyakit. "Pada dasarnya, suhu yang ekstrem dapat melemahkan sistem imun tubuh, membuat kita lebih rentan terhadap penyakit," terang dr. Sari.
Dampak Peningkatan Suhu Ekstrem terhadap Penyakit di Indonesia
Peningkatan suhu ekstrem berdampak langsung terhadap berbagai jenis penyakit. Misalnya, penyakit seperti demam berdarah dan malaria, yang penyebarannya dipengaruhi oleh suhu dan curah hujan. Dr. Sari menjelaskan, "Suhu yang tinggi dapat mempercepat siklus hidup nyamuk pembawa penyakit, meningkatkan risiko penularan penyakit tersebut."
Selain itu, penyakit-penyakit yang berkaitan dengan suhu tinggi, seperti dehidrasi dan stroke panas, juga mengalami peningkatan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kasus dehidrasi dan stroke panas di Indonesia mengalami peningkatan sejalan dengan naiknya suhu.
Tak hanya itu, peningkatan suhu juga mempengaruhi kualitas udara. Polutan udara cenderung lebih tinggi pada suhu yang panas, sehingga berpotensi memicu penyakit pernapasan. "Pada suhu yang tinggi, polutan seperti ozon di permukaan bumi lebih mudah terbentuk, yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan," kata dr. Sari.
Tantangan ini membutuhkan solusi yang komprehensif, melibatkan berbagai sektor dan disiplin ilmu. Lebih dari itu, kesadaran masyarakat tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan juga perlu ditingkatkan. Sebab, seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan pengetahuan dan langkah preventif, kita bisa meminimalisir dampak negatif perubahan iklim terhadap kesehatan. Jaga kesehatan, jaga bumi kita.